permalink 5.11.10 |
obinhut No comments |
AIR bersih tercemar PERLU DIOLAH untuk KESEHATAN
detikcom - Jakarta,
Saat bencana
terjadi, kelangkaan
air bersih tentunya
menjadi masalah
yang perlu
diperhatikan. Pada
kondisi ini banyak
sumber air yang
mengalami
pencemaran. Lalu
bagaimana caranya
mengolah air bersih
yang terkena
pencemaran?
Dua pertiga dari
berat tubuh
manusia adalah air.
Hal ini membuat
manusia mampu
bertahan hidup
tanpa makanan
selama tiga minggu,
tetapi tidak
mungkin hidup
tanpa air selama
lebih dari tiga hari.
Kondisi air yang
dikategorikan aman
dan sehat
dikonsumsi adalah
jernih, tak
berwarna, tak
berbau, tak berasa,
bebas dari penyakit
yang mengandung
mikroorgansime
dan bebas zat kimia
berbahaya.
Dengan adanya
bencana alam
tentunya membuat
banyak sumber
mata air bersih
tercemar, baik
karena bahaya
biologis (seperti
virus, bakteri atau
cacing) maupun
bahaya kimia
(seperti deterjen,
pelarut, sianida,
logam berat, asam
mineral dan
organik, senyawa
nitrogen, sulfida,
amoniak dan
senyawa organik
beracun biosidal
varietas besar).
Bahaya biologis
dapat
menyebabkan
masalah kesehatan
seperti:
Diare
Infeksi cacing
Disentri (baik
amuba dan bakteri)
Kolera
Masalah lambung
Penyakit tipus
Penyakit kuning
Sedangkan bahaya
kimia dapat
menyebabkan
masalah kesehatan
sebagai berikut:
Infeksi kulit
Gangguan usus
Gangguan hati,
tulang dan sistem
peredaran darah,
kelahiran anomali
Anemia, kerusakan
sumsum tulang,
leukemia
Kerusakan sistem
saraf pusat
Masalah
karsinogenik
Bagaimana
memurnikan air
yang tercemar?
Dilansir dari
Webhealthcentre,
Jumat (5/11/2010),
pemurnian air yang
banyak dilakukan
ada tiga tahap,
yaitu penyimpanan,
filtrasi dan
klorinasi. Tapi
sepertinya tiga
tahap ini belum
cukup untuk benar-
benar memurnikan
air yang tercemar.
Berikut beberapaa
cara lain untuk
mengurangi bahaya
pencemaran air
baik secara biologis
maupun kimiawi:
1. Penyaringan dan
perebusan
Meski tampak
bersih, air yang
akan diminum
harus disaring dan
direbus hingga
mendidih
setidaknya selama
5-10 menit. Hal ini
dapat membunuh
bakteri, spora, ova,
kista dan
mensterilkan air.
Proses ini juga
menghilangkan
karbon dioksida dan
pengendapan
kalsium karbonat.
2. Disinfeksi kimia
Hal ini berguna
untuk memurnikan
air yang disimpan
pada tempat
seperti di genangan
air, tangki atau air
sumur.
3. Bubuk pemutih
Proses ini
merupakan
diklorinasi kapur.
2,3 gram bubuk
pemutih diperlukan
untuk
mendisinfeksi 1
meter kubik (1.000
liter) air. Tapi air
yang sangat
tercemar dan keruh
tidak bisa
dimurnikan dengan
metode ini.
Bubuk pemutih
merupakan
senyawa tidak
stabil dengan bau
yang menyengat.
Ketika senyawa ini
terkena udara,
cahaya atau
kelembaban, maka
senyawa ini akan
cepat kehilangan
kadar klorin,
sehingga menjadi
tidak efektif.
4. Tablet klorin
Dipasaran, tablet
klorin dijual dengan
nama tablet
halazone. Senyawa
ini mungkin cukup
mahal tetapi efektif
untuk memurnikan
air dengan skala
kecil.
Tablet klorin
'smarter' telah
diperkenalkan
baru-baru ini.
Tablet klorin ini
15-20 kali lebih
kuat dari tablet
halogen. Satu pil 0.5
gms, cukup untuk
mendisinfeksi 20
liter air.
5. Filter
Ada beberapa jenis
filter, antara lain
filter keramik 'lilin'
dan UV filter.
Bagian utama dari
sebuah filter
keramik 'lilin' ini
adalah lilin yang
terbuat dari
porselin atau tanah
infusorial.
Permukaannya
dilapisi dengan
katalis perak
sehingga bakteri
yang masuk ke
dalam akan
dibunuh. Metode ini
menghilangkan
bakteri yang
biasanya
ditemukan dalam
minum air, tetapi
tidak efektif
dengan virus yang
bisa lolos saringan.
Alat UV filter
umumnya terdiri
dari prefilter, yaitu
filter kotoran fisik.
Kartrid karbon
menghilangkan air
dari kotoran
organik yang
berwarna, bau,
bebas klorin dan
lainnya. Sedangkan
berkas sinar UV
berfungsi untuk
menghilangkan
bakteri dan virus.
Saat bencana
terjadi, kelangkaan
air bersih tentunya
menjadi masalah
yang perlu
diperhatikan. Pada
kondisi ini banyak
sumber air yang
mengalami
pencemaran. Lalu
bagaimana caranya
mengolah air bersih
yang terkena
pencemaran?
Dua pertiga dari
berat tubuh
manusia adalah air.
Hal ini membuat
manusia mampu
bertahan hidup
tanpa makanan
selama tiga minggu,
tetapi tidak
mungkin hidup
tanpa air selama
lebih dari tiga hari.
Kondisi air yang
dikategorikan aman
dan sehat
dikonsumsi adalah
jernih, tak
berwarna, tak
berbau, tak berasa,
bebas dari penyakit
yang mengandung
mikroorgansime
dan bebas zat kimia
berbahaya.
Dengan adanya
bencana alam
tentunya membuat
banyak sumber
mata air bersih
tercemar, baik
karena bahaya
biologis (seperti
virus, bakteri atau
cacing) maupun
bahaya kimia
(seperti deterjen,
pelarut, sianida,
logam berat, asam
mineral dan
organik, senyawa
nitrogen, sulfida,
amoniak dan
senyawa organik
beracun biosidal
varietas besar).
Bahaya biologis
dapat
menyebabkan
masalah kesehatan
seperti:
Diare
Infeksi cacing
Disentri (baik
amuba dan bakteri)
Kolera
Masalah lambung
Penyakit tipus
Penyakit kuning
Sedangkan bahaya
kimia dapat
menyebabkan
masalah kesehatan
sebagai berikut:
Infeksi kulit
Gangguan usus
Gangguan hati,
tulang dan sistem
peredaran darah,
kelahiran anomali
Anemia, kerusakan
sumsum tulang,
leukemia
Kerusakan sistem
saraf pusat
Masalah
karsinogenik
Bagaimana
memurnikan air
yang tercemar?
Dilansir dari
Webhealthcentre,
Jumat (5/11/2010),
pemurnian air yang
banyak dilakukan
ada tiga tahap,
yaitu penyimpanan,
filtrasi dan
klorinasi. Tapi
sepertinya tiga
tahap ini belum
cukup untuk benar-
benar memurnikan
air yang tercemar.
Berikut beberapaa
cara lain untuk
mengurangi bahaya
pencemaran air
baik secara biologis
maupun kimiawi:
1. Penyaringan dan
perebusan
Meski tampak
bersih, air yang
akan diminum
harus disaring dan
direbus hingga
mendidih
setidaknya selama
5-10 menit. Hal ini
dapat membunuh
bakteri, spora, ova,
kista dan
mensterilkan air.
Proses ini juga
menghilangkan
karbon dioksida dan
pengendapan
kalsium karbonat.
2. Disinfeksi kimia
Hal ini berguna
untuk memurnikan
air yang disimpan
pada tempat
seperti di genangan
air, tangki atau air
sumur.
3. Bubuk pemutih
Proses ini
merupakan
diklorinasi kapur.
2,3 gram bubuk
pemutih diperlukan
untuk
mendisinfeksi 1
meter kubik (1.000
liter) air. Tapi air
yang sangat
tercemar dan keruh
tidak bisa
dimurnikan dengan
metode ini.
Bubuk pemutih
merupakan
senyawa tidak
stabil dengan bau
yang menyengat.
Ketika senyawa ini
terkena udara,
cahaya atau
kelembaban, maka
senyawa ini akan
cepat kehilangan
kadar klorin,
sehingga menjadi
tidak efektif.
4. Tablet klorin
Dipasaran, tablet
klorin dijual dengan
nama tablet
halazone. Senyawa
ini mungkin cukup
mahal tetapi efektif
untuk memurnikan
air dengan skala
kecil.
Tablet klorin
'smarter' telah
diperkenalkan
baru-baru ini.
Tablet klorin ini
15-20 kali lebih
kuat dari tablet
halogen. Satu pil 0.5
gms, cukup untuk
mendisinfeksi 20
liter air.
5. Filter
Ada beberapa jenis
filter, antara lain
filter keramik 'lilin'
dan UV filter.
Bagian utama dari
sebuah filter
keramik 'lilin' ini
adalah lilin yang
terbuat dari
porselin atau tanah
infusorial.
Permukaannya
dilapisi dengan
katalis perak
sehingga bakteri
yang masuk ke
dalam akan
dibunuh. Metode ini
menghilangkan
bakteri yang
biasanya
ditemukan dalam
minum air, tetapi
tidak efektif
dengan virus yang
bisa lolos saringan.
Alat UV filter
umumnya terdiri
dari prefilter, yaitu
filter kotoran fisik.
Kartrid karbon
menghilangkan air
dari kotoran
organik yang
berwarna, bau,
bebas klorin dan
lainnya. Sedangkan
berkas sinar UV
berfungsi untuk
menghilangkan
bakteri dan virus.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Ayo komentar kamu yang pertamax wa di AIR bersih tercemar PERLU DIOLAH untuk KESEHATAN